Hikayat
Monday, July 15, 2019
Sunday, September 9, 2018
sebatas lelucon
KISAHMU BAGIKU SEBATAS LELUCON
Masih mengingat hari itu, hari di mana aku
mendekatimu dan mulai menjauhimu
aku mulai terbiasa sendiri tanpa memikirkan dengan
siapa aku berjuang
tentangmu mulai sirna dan hilang dalam luka.
hari berganti hari hingga bulan berganti.
aku melihatmu dalam diam, diam namun miris hatiku terluka
melihatmu merupakan tamparan keras
pikiran dan hatiku bertarung
entah siapa yg menang namun di ingatanku
engkau masih saja menjadi hal tersulit
untuk di lupakan.
Mencoba untuk tak mengenalmu melihatmu kecewa
membuat hatiku semakin terluka
entah apa yang harus ku lakukan?
Namun engkau mulai terbiasa dengan ketidak adaanku
engkau seperti bunga malamku yg mekar dalam tidurku
wajahmu kembali bersinar dan tawamu meledak
seakan engkau menemukan kisahmu sebelum mengenalku.
aku bahagia bercampur banyak pertanyaan.
pertanyaanku terjawab engkau sekarang bahagia
dengannya.
ku kira itu hanyalah isu semata tapi nyatanya aku salah
ya memang aku salah, salah menilaimu
aku bersyukur tak mengenalmu lebih jauh
karena engkau yg ku anggap bunga malamku
hanyalah mimpi buruk bagiku.
engkau pikir aku akan terluka
melihatmu bersamanya.
aku adalah orang yang sederhana
hanya mencinta tapi tak bisa memaksamu dalam segala hal
tidak ada faedah bagiku untuk kembali memikirkanmu
hari akan berganti aku yakin aku bisa mengatasi ini
walau sekalipun aku tak menyangka engkau bersama dia
dia yg pernah jadi kawanku.
entah ini adalah khayalan semata tapi yg kulihat begitun jelas
tawamu dalam bahagia bersamannya
aku selalu tersenyum mendengar kabar yg sering kali masuk
di telingaku seakan mereka mengejeku
mereka kira aku cemburu dan terluka
aku baik baik saja
untuk apa cemburu dan terluka ?
jika nyatanya mereka bahagia dan saling mencintai
melihat mereka tawa dalam bahagia di hadapanku
se akan mereka pikir aku terdiam terbakar cemburu
aku berpikir dan beranggapan mereka hanya pemeran
dalam sebuah drama.
hingga kini rasa untuk cemburu dan semacamnya
tidak pernah ada dalam kamusku
kisah mereka aku hanya anggap sebatas lelucon saja.
Subscribe to:
Posts (Atom)